Yamaha CRW2100SXZ User Manual Page 75

  • Download
  • Add to my manuals
  • Print
  • Page
    / 79
  • Table of contents
  • BOOKMARKS
  • Rated. / 5. Based on customer reviews
Page view 74
76
komputer
akt
!
f
21/13 FEBRUARI 2002
KOLOM DIAN_N@O
PDA untuk Kongkow
DIAN_N@O adalah seorang
sinolog Indonesia yang mengamati
perkembangan teknologi informasi,
dan saat ini bermukim di Hong Kong.
omputer genggam, atau sebut saja Personal
Digital Assistant (PDA), seringkali dianggap
sebagai mainan mahal elektronik dan
cenderung menjadi sebuah asesori “mode’’
seperti ponsel atau jam tangan, ketimbang perangkat
untuk meningkatkan produktivitas. Atau, seringkali
dianggap pengganti buku telepon.
Keadaan ini pun mulai berubah, ketika PDA secara
hardware
maupun
software
berkembang ke suatu
tingkatan yang lebih canggih mendekati komputer
laptop
atau
notebook
, khususnya secara kinerja ke arah
yang lebih produktif. Persepsi orang kebanyakan pun
berubah setelah teknologi komunikasi informasi
menggiring berbagai penemuan ke arah konvergensi
yang belum pernah ada presedennya dalam sejarah
inovasi teknologi.
Dalam waktu yang tidak terlalu lama, kita akan
melihat berbagai macam perangkat konvergensi antara
PDA dan ponsel yang dibungkus dengan akses
komunikasi berteknologi mutakhir 2,5G dan 3G dalam
sistem GPRS dan UMTS, menghasilkan koneksi yang
always-on
. Kondisi ini akan membawa dan mengubah
perilaku kita dalam bekerja, menghibur diri, dan
berkomunikasi.
Artinya, di tengah kemacetan lalu lintas kota-kota
besar di mana saja di dunia, seseorang akan tetap bisa
bekerja memenuhi target produktivitasnya tanpa
merasa jemu menunggu bergeraknya kendaraan seperti
semut. Atau, kita bisa melakukan pekerjaan yang tidak
ada kaitannya dengan produktivitas, seperti misalnya
menghibur diri dengan menonton video.
Memang PDA dan perangkat sejenisnya membawa
sebuah nuansa yang berbeda sama sekali dibanding
dengan ketika kita pertama kali menggunakan PC.
Penggunaan PDA menyebabkan perubahan perilaku
dan aktivitas kita sehari-hari. Cara kita menata
kehidupan dalam konteks pekerjaan maupun kehidupan
pribadi memberikan dampak yang luas dan mendalam.
Begitulah. Sejak awal teknologi mengisyaratkan
bahwa penggunaannya harus bisa memberikan rasa
pengalaman yang dalam dan berkesan, serta
kemudahan penggunaannya yang mengantar pada
peningkatan efektivitas dan produktivitas individual
maupun kelompok. Pengembangan teknologi PDA
juga diarahkan untuk memenuhi semua kondisi tadi.
Persoalan yang dihadapi PDA sekarang ini memang
masih berkisar pada persoalan kompabilitas di antara
berbagai jenis dan merek yang ada di pasaran. Di satu
sisi ada yang terkonsentrasi pada PDA bersistem operasi
Palm, yang dipelopori IBM dan 3Com, dengan pangsa
pasar terbesar mencapai 70 persen; dan di sisi lain ada
yang bersistem operasi PocketPC (Microsoft). Dalam
kategori Palm, memang kemajuan teknologi yang
dicapai tidak begitu ambisius seperti yang ingin dicapai
oleh Microsoft yang kemudian berhasil mengundang
raksasa teknologi lain, Intel Corporation.
Gabungan prosesor Windows CE dan prosesor Intel
StrongArm menghasilkan PDA futuristik Ipaq buatan
Compaq. Generasi kedua gabungan inovasi ini,
walaupun belum ada kemajuan yang berarti pada
StrongArm dengar kecepatan 202 MHz, muncul
sebuah fenomena menarik dalam memperebutkan pasar
miliaran dollar AS ini.
Setidaknya, Windows Pocket PC 2002 ingin
mewujudkan nuansa yang sama sekali berbeda dalam
mencapai realisasi peningkatan kreativitas dan
produktivitas melalui penggunaan PDA secara optimal.
Lihat pula konvergensi dengan teknologi
telekomunikasi, seperti diwujudkan Sagem dan
Siemens S45.
Nah,
bagi negara seperti Indonesia, PDA mulai
mempunyai penggemar sendiri walaupun sifatnya
masih merupakan mode. Salah satu persoalan yang
dihadapi dalam penggunaan PDA (untuk
meningkatkan efektivitas dan produktivitas) adalah
hambatan konvergensi dengan infrastruktur
komunikasi yang ada.
Ini tak hanya menyangkut struktur jaringan,
layanan, dan harga saja, tapi juga unsur non-teknologi,
terutama kebiasaan dan budaya komunikasi masyarakat
Indonesia. Sebut saja – berdasarkan pengamatan sekilas
– kecendrungan untuk berbincang-bincang, atau
kongkow-kongkow
atau juga
ngobrol
.
Kebiasaan ini antara lain yang menyebabkan
perangkat teknologi seperti PDA maupun teknologi
komputer pada umumnya tidak menunjukkan
pertumbuhan pasar yang signifikan.
Bandingkan misalnya dengan penetrasi pasar dan
penyerapan ponsel dengan persentase pasar yang lebih
besar ketimbang perangkat-perangkat sejenis PDA. Ini
antara lain yang bisa segera terlihat pada perangkat
konvergensi komputer dan komunikasi seperti produk
Nokia 9110 maupun 9210.
Lihat pula ponsel minus kinerja PDA seperti
Siemens S45/ME45 atau Ericsson T39 yang dilengkapi
dengan berbagai fungsi peningkatan produktivitas dan
efektivitas di luar daftar alamat dan telepon. Di luar
fungsi SMS yang ada pada ponsel, fungsi lainnya yang
setara atau sepadan dengan PDA mungkin sangat
minim pemanfaatannya.
Karena itu para pengembang teknologi di Indonesia
perlu memikirkan sebuah alternatif “
killer application
yang bisa mengintegrasikan PDA untuk “
kongkow
” agar
bisa meningkatkan efektivitas dan produktivitas bukan
hanya individu tapi juga masyarakat secara
menyeluruh.
K
Bagi Indonesia, PDA mulai mempunyai penggemar
sendiri walaupun sifatnya masih merupakan mode.
Page view 74
1 2 ... 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79

Comments to this Manuals

No comments